May 8, 2014

Takdir memang kejam?

Takdir. Apakah kalian percaya dengan kata takdir? Gue engga. Gue tipe orang yang lebih percaya dengan kalimat “Hidup adalah pilihan”. Ya, menurut gue apa yang sekarang gue lakuin, jalanin, rasain semua adalah sesuatu yang udah gue pilih.

Gue masih berstatus single (yes, using ‘single’ instead of jomblo. Haha) itu karena gue yang memilih untuk ga mencoba ngasih kesempatan ke para pria itu, atau gue yang memilih untuk bertahan ngarep seseorang yang sebenernya ga bisa gue harepin. Yahhh ujung-ujungnya curhat ya. Gue belum ada kemajuan yang berarti di karir juga karena pilihan gue yang tetep bertahan di zona aman. 

Pertanyaannya adalah, apakah pilihan yang sudah gue pilih ini bener atau engga? Gue rasa sih salah ya. Soalnya masih ada pemikiran "seandainya gue bisa ngasih kesempatan ke para pria itu, pasti gue ga bertahan single kaya begini" atau "seandainya gue berani mencoba hal baru, pasti gue ga bertahan di posisi seperti ini". Nah, tapi kenapa gue masih belum pindah haluan juga?

Terkadang gue nulis bukan untuk menunjukan sikap wise atau gimana. Tulisan gue sendiri adalah media instropeksi untuk gue. Karena gue merasa ga ada yang lebih mengerti gue daripada diri gue sendiri (Ya iyalah). 

Nah, takdir memang kejam? itu adalah pernyataan / pertanyaan yang salah. Bukan takdir yang kejam. Cuma lo yang membuat suatu pilihan dan tidak menikmati pilihan itu.

1 comment:

  1. takdir kan ada yg berketetapan dan ada juga yg dapat dirubah,,,,kalau jomblo kayaknya sih bukan takdir,,,tp pilihan,,beda sama jodoh,,,klo jodoh baru punya ketetapan yg g bsa di rubah...:)

    ReplyDelete