Hari ini es krim walls melakukan bagi-bagi es krim gratis di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Jogjakarta. Tapi sore ini beberapa headlines di portal berita adalah kegiatan ini yang menimbulkan masalah.
Di Surabaya taman kota rusak parah yang memicu kemarahan Ibu Risma Walikota Surabaya. Di Bandung? jalanan menjadi macet dan penumpukan sampah di sekitar lokasi acara.
Nah, pertanyaannya adalah siapa sih yang patut disalahkan untuk acara ini? Perilaku masyarakat atau pihak penyelenggara?
Pihak penyelanggara ga mungkin mengadakan acara apalagi sekelas unilever tanpa izin-izin dari pihak berwenang. Tapi, apakah yang mereka siapkan hanya sebatas venue dan perizinan?. Acara ini pasti adalah salah satu program PR-nya walls ice cream. Bukankah seharusnya seorang PR sebelum mengadakan sebuah program PR itu udah tau keadaan publik apa yang akan dihadapi?. Harus tau apa sebab akibat dari acara yang akan diadakan untuk citra perusahaan?.
Tapi menurut gue, yang paling pantes untuk disalahkan adalah perilaku masyarakatnya sih. Sedihnya, buang sampah sembarangan seakaan udah jadi sebuah budaya. Dan taman yang rusak itu karena keinjek-injek kan?. Kesadaran masyarakat untuk pelestarian alam masih kurang banget. Tapi memang di Indonesia, mayoritas di beberapa daerah penempatan tempat sampah masih kurang banget. Kadang gw aja harus bawa bawa sampah bekas minuman sampe ketemu tong sampah. Nah, ga semua orang betah nenteng-nenteng sampah. Cara paling gampang ya dibuang aja ditempat dia berdiri saat itu. Nginjek taman juga sering di anggap spele oleh beberapa orang. Padahal biasanya udah ada tulisan "rumput tidak boleh di injak" eh masih aja di injek. Sad but true eh?. Kembali ke kesadaran masing-masing individu sebenernya.
Tapi penyelenggara juga berperan di kasus ini. Mereka kurang memahami kalau publik sasarannya adalah masyarakat yang mayoritas suka buang sampah sembarangan. Seharusnya di beberapa meter tertentu di sekitar venue acara disediakan tempat sampah. Pihak penyelenggara ga bisa ngandelin kalau masyarakat yang menerima es krim punya kesadaran akan buang sampah pada tempatnya. Apalagi ngandelin pasti ada petugas bersih-bersih. Dan tempat yang dipilih sebaiknya jangan dideket taman. Karena pasti masyarakat akan menikmati es krim di rumput taman. Ya memang, waktu acara pas car free day yang kebetulan ada di sekitar taman. Penempatan acara dan publik sasaran sebaiknya lebih di perhatikan lagi aja sih.
Tapi salut sama Coorporate Relation-nya Unilever. Mereka langsung meminta maaf. Responnya cepet ya.
Ya, ini cuma opini awam dari gue aja. Gw mahasiswi PR tapi belum lulus. Jadi ya, masih banyak banget yang harus dikoreksi kayanya.
No comments:
Post a Comment