December 30, 2012

Surat terbuka untuk @krlmania dan para followers-nya

Dear @krlmania dan para followers-nya..

Gw buat surat terbuka ini karena kemarin terjadi twitwar yang seru di tab mention gw. Dari pagi sampe malem ga selesai-selesai loh! Hahaha. Dan kayanya 150 karakter di twitter sama sekali ga cukup untuk menjelaskan suara gw.

Kejadiannya di awali dengan tweet gw yang berisi :

“Ini akun @krlmania ngetweet keluhan & marah2 terus. Ya emang sih KRL jg ngaco parah. Tp ni akun + followersny jg gamau dikritik haha”

Gamau dikritik maksut gw adalah, tanggepan yang diberikan sama krlmania malah RT-an yang berakibat serangan, dan pembelaan diri yang ga selesai-selesai. Begitu juga dengan followersnya, di comment kaya gitu ga terima trus langsung nyerang dan kalo kita jelasin malah berusaha memojokkan kami. Hahaha!


Lalu krlmania RT tweet gw tadi dan ga pake hitungan menit mention-mention serangan dari followersnya langsung masuk banyak banget. Ada yang berisi hujatan sampe kata-kata sarkas gitu deh. Ini gw capture beberapa : 


Screencapture dari tab mention gw (hanya sebagian)

Gw pengguna kereta udah 4 tahun dan sadar banget kalo pelayanan kereta semakin lama semakin buruk. Dan sejak gw tau ada akun krlmania gw seneng banget. Karena apa? Karena gw bisa update tentang jadwal kereta ada gangguan atau ga di jam berangkat maupun gw pulang kerja. Beberapa kegiatan yang di adain krlmania juga tambah bikin gw salut (baksos, kopdar, dll). Terus gw tau kalo krlmania sering di wawancara sama media, hal ini bikin gw tambah seneng karena dia jadi penyambung lidah kita-kita “pengguna kereta yang tertindas” untuk berbicara.


Trus, masih inget ga pas tiket Commuterline mau naik tarifnya, krlmania kan buat petisi penolakan tuh. Dia juga gencar banget berusaha agar kenaikan harga tiket batal naik. Kita semua kompak ngisi petisi itu. Disini gw jadi berpikir “Wah, hebat banget ya krlmania bisa menghimpun dan menampung suara-suara pengguna kereta”. Walaupun hasilnya ga didenger sama petinggi KAI itu.

Tapi...

Semakin hari, tweet yang di RT oleh krlmania adalah tweet keluhan, tweet penuh emosi, dan tweet-tweet sindiran dari followersnya itu. Mending kalo yang di RT sedikit, lah ini banyak banget dan mayoritas keluhan-keluhan itu isinya sama aja ("emang gangguan itu-itu aja" bukan excuse untuk spamming). Parahnya lagi, kalo ada yang ngetweet “jangan ngeluh terus dong” lalu di RT sama krlmania pasti langsung di serang sama followersnya. Yang gw heran, tweet-tweet serangan tadi di RT lagi sama krlmania-nya. Hahaha, masuk akal ga sih kalo gw dan korban-korban serangan yang lain (karena ga gw doang yang pernah ngetweet kaya gitu) berpikir “ini adminnya mau ngadu domba atau gimana sih?”

Maksut gw, kenapa ga dia aja yang reply gw dan introspeksi lah. Apa gunanya RT tweet keluhan sebanyak itu? Kita semua tau sebanyak apapun keluhan juga tetep gitu-gitu aja. Dan tanpa baca tweet-tweet keluhan itu kita-kita juga udah tau gimana parahnya pelayanan KAI. Kalo gw, follow krlmania itu karena pengen tau ada gangguan ga nih kereta hari ini? Gangguannya apa dan dimana?. Tapi karena gw jadi lebih banyak membaca tweet yang ga perlu, membuat gw memutuskan untuk unfollow saja.

Rata-rata followersnya itu ga terima karena merasa dilarang mengeluh. Oke, itu memang hak kalian. Toh gw kan ga follow kalian jadi ga akan gw baca dong tweet kalian kalo ga di RT sama krlmania-nya.

Jadi yang mau gw tekankan disini adalah, Krlmania ga perlulah RT tweet keluhan sebanyak itu yang ada malah ngeganggu & untuk followersnya apa gunanya sih nyerang orang yang ngetweet kaya gw gitu. Kalian ga terima diprotes ngeluh melulu, tapi menghujat kami yang cuma menyampaikan saran.

Menganggap kami cari sensasi? Please buat apa? Kaya kami ga punya kerjaan lain aja. Trus Ga terima kalo kami bilang “Ya udahlah terima aja”. Kalimat itu keluar bukan karena kami membela KAI dan mendukung mereka. Tapi karena kami jengah dengan tidak adanya perubahan yang lebih baik. Dan kami sadar kalau kami butuh kereta untuk beraktivitas. Kami sadar kalau mau gamau ya harus menggunakan kereta karena dikejar waktu. Kami sadar kalau belum ada alternatif yang lebih baik dari menggunakan kereta. Punya sikap dong, ngeluh ga ada tanggepan (dari Pemerintah ya) – cabut jadi pengguna kereta. Bisa? Pasti ga bisa. Gw juga ga bisa ninggalin kereta untuk aktivitas sehari-hari.

Gw diajarin Ibu untuk jangan mengeluh. Dan gw sendiri juga beranggapan bahwa “mengeluh” itu membawa refleksi buruk untuk diri sendiri maupun untuk yang mendengar dan membaca keluhan kita. Keluhan itu menurut gw adalah sugesti yang buruk. Disini gw bukan mau sok bijak. Dan gw juga sadar bahwa pemikiran setiap manusia berbeda. Tapi coba deh direnungi, hidup tanpa keluhan itu lebih nyaman loh. Hidup itu terlalu berharga untuk diisi dengan mengeluh. Trust me..

Gw jadi heran kenapa gara-gara satu tweet malah jadi panjang begitu ya?. Permasalahan gw kan simple, males baca tweet keluhan. Udah 2x gw ngetweet ke krlmania tapi yang gw terima malah serangan dari followersnya. Karena sadar krlmania ga akan berubah, ya gw aja yang memutuskan untuk unfollow. Simple.

FYI, gw adalah pengguna kereta ekonomi pagi. Kalo mau ngeluh harusnya yang kaya gw gini, di kereta ekonomi penuhnya ga wajar, keamanan minim, panas udah jelas. Dan ada wacana kereta ekonomi mau dihapus.Gw naik kereta ga cuma senin-jumát aja, tapi sabtu minggu juga masih PP naik kereta ke kampus.

Minta solusi dari gw? Siapa gw? Tapi kalo ide sih gw ada. Cari pengusaha kaya aja buat bikin layanan kereta api. Kalo ada saingan kan pasti ada perubahan tuh. Sekarang perkereta-apian di monopoli Pemerintah, ga ada saingan, jangan harap ada perubahan dalam waktu dekat. Ide yang susah direalisasikan ya? J

Sekian surat terbuka dari gw. Semoga bisa diterima dengan pikiran yang jernih ya J

Terima kasih.

2 comments:

  1. Diajarin Ibu untuk tidak mengeluh? bener bro... tapi komplain itu bukan mengeluh kan? komplain itu ada keluhan juga ada saran ada kritik (mau yang pedas atau biasa) intinya komplain itu muncul karena kita tidak mendapatkan sesuai dengan jumlah yang kita bayar atau mereka (dalam hal ini KAI) janjikan. Belajar dari banyak 'keluhan' yang munculnya justru malah ke KRLMANIA, karena para komuter-komuter ini butuh penyaluran keluhan, dimana KAI tidak menyediakannya. Gitu aja... gak usah repot kok

    ReplyDelete
  2. klo menurut gw sbnrnya cmn masalah penyampaian aja sih ya soal twitwar kmaren.. tujuannya sama kok agar pelayanan KAI/KCJ bisa lebih baik kdpannya krn kita disini sama2 pengguna setianya gak mau di telantarkan atau "dikerjai" trus menerus sama mereka :)

    ReplyDelete